LUWUK — Pagi buta, bahkan sebelum matahari terbit, halaman Mapolres Banggai sudah dipenuhi ratusan warga yang berdesakan. Mereka datang sejak pukul 06.00 Wita, rela antre panjang demi satu lembar dokumen yang kini jadi kunci harapan yakni Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Rabu (24/9/2025) menjadi puncak antrean yang tak biasa. Ribuan warga, dari berbagai pelosok desa hingga pusat kota, datang untuk memenuhi syarat administratif pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Pada rilis Humas Polres Banggai, Kapolres AKBP Putu Hendra Binangkari melalui Kasat Intelkam AKP Usman, SH menegaskan, lonjakan pemohon memang sudah diprediksi. “Ini menunjukkan kebutuhan masyarakat begitu tinggi. Kami komitmen untuk melayani, makanya operasional layanan diperpanjang, dari pukul 08.00 pagi hingga tengah malam,” ungkapnya.
Langkah itu bukan sekadar janji. Polres Banggai menambah fasilitas dan tenaga. Selain ruangan SKCK, Aula Maleo ikut disulap menjadi ruang pelayanan untuk 3.920 berkas PPPK. Sebanyak 11 operator dikerahkan, berpacu dengan waktu sebelum batas akhir 25 September 2025.
“Kami memahami kebutuhan masyarakat, terutama dalam situasi seperti ini. Dengan tambahan tenaga, fasilitas, dan jam layanan, insha Allah bisa selesai tepat waktu,” tandas AKP Usman.
Namun, hingga Rabu (24/9/2025) malam ini antrean belum sepenuhnya terurai. Warga masih menunggu giliran, sebagian tampak letih namun tetap bertahan. Situasi ini menyingkap ironi. Di era serba digital, pelayanan administrasi vital seperti SKCK belum sepenuhnya beralih ke sistem daring.
Jika mekanisme online bisa berjalan optimal, antrean panjang hingga desak-desakan mungkin tak perlu terjadi. Waktu, tenaga, bahkan biaya transportasi warga bisa lebih efisien. Terlebih, bagi mereka yang datang dari pelosok, SKCK bukan sekadar dokumen, melainkan tiket untuk mengakses peluang ekonomi yang lebih layak lewat seleksi PPPK.
Layanan SKCK yang membludak ini akhirnya memberi pelajaran sekaligus kebutuhan masyarakat terhadap lapangan kerja begitu besar. Sementara sistem pelayanan publik masih terus berkejaran dengan zaman.
CB: PRZ
